Notes Story #1


Hi!
Boleh numpang nge-post cerita kan??Ngawur banget sih. Namanya juga amatiran, hehehe..Minta kritik sama saran yaa..
Mozaik Figura
       “Aaah…aku tahu kamu sengaja Yak!Tahu ngga, ini aku buat pake pengorbanan Yak, seminggu lebih aku ngerancang ini, mataku sampe bengkak gara-gara tidur sampe larut malem! Kamu ngga ngehargai jerih payahku sama sekali!Aku benci kamu Yak..Benci!!.Jangan panggil aku sahabatmu lagi, Titik!”bentak Refilla dengan muka merah padam. Refilla lalu pergi dengan beberapa anak lain. Yayak hanya terdiam dan menunduk. Tidak ada gunanya dia berdebat dengan Refilla, bisa-bisa malah memperburuk keadaan. Semua ini bermula dari tugas dari Pak Tecta, guru PKN mereka. Beliau memberikan tugas kelompok mencari gambar di internet, kemudian difigura, dan nanti akan dipajang disekolah. Satu kelompok terdiri dua orang. Yayak berpasangan dengan Refilla, sahabat karibnya sejak TK hingga kelas 2 SMP sekarang. Yayak yang bertugas mengedit dan mencetak gambar. Sedangkan Refilla yang membuat figura. Kebetulan, kakak Refilla adalah pembuat figura handal. Refilla lalu belajar membuat figura untuk tugas itu. Ia merancang, membuat dan menghias sendiri figura yang akan dia pakai. Hasilnya bagus sekali. Penuh motif, corak dan warna warni disekelilingnya. Sayangnya, saat Yayak akan memasang gambar ke figura itu, karena ceroboh, Yayak malah menjatuhkan figura itu. Masalahnya, Yayak menjatuhkannya dari lantai 2 gedung sekolahnya. Karena waktu itu, Ia dan Refilla memasang figura di depan kelasnya,tepatnya pinggir gedung, maksudnya biar terang, jadi lebih gampang masangnya. Namun, saat ia menaruh figura di pinggir tembok pembatas, Yayak tidak sengaja menyenggol figura tersebut. Walaupun bahannya plastik yang cukup keras, tapi yang namanya plastik, ya tetap plastik, gampang pecah dan hancur. Figura itu hancur berantakan. Semua siswa yang sedang istirahat langsung heboh sana-sini karena kaget. Suasana jadi ribut sekali. Refilla jelas sangat marah pada Yayak. Bagaimana tidak, figura yang susah payah dibuatnya, harus berakhir hancur berantakan. Apalagi yang menghancurkannya adalah sahabat karibnya. Betapa sakit hatinya Refilla saat itu…
       Di rumahnya, Yayak stress dan mengurung diri di kamar. Hatinya masih risau dengan kejadian di sekolah tadi. Ia benar-benar tidak sengaja menjatuhkan figura buatan Refilla tadi. Lebih baik, aku minta maaf lagi sama Refilla, batinnya dalam hati. Ia segera mengambil BBnya dan mengirim pesan singkat ke Refilla:
Fill, aku benar-benar minta maaf. Aku benar-benar ngga tahu kalo kejadiannya bakal kaya gini, maafin aku ya Fill, aku janji akan ganti semuanya. Aku pingin kita sahabatan lagi. Maaf ya fill…
Beberapa menit kemudian, BBnya bunyi, tanda pesan masuk. Yayak segera membaca balasan dari Refilla:
Mau berapa alesan lagi buat nyangkal perbuatanmu itu ha?
Yayak terkejut dan membalas:
Fill, aku ngaku, aku salah. Tapi Fil, aku bener-bener minta maaf. Kamu ngga perlu buat figura lagi Fil, nanti aku yang bayar semua kerugiannya. Aku juga ngga bakal ngurangin nilaimu Fil. Aku cuma pingin kita baikan ya Fil?
Kali ini, pesannya agak lama. Namun begitu dibalas, Yayak mau pingsan rasanya. Isinya:
Iya-iya mentang-mentang kamu anak orang kaya, dan aku anak orang ngga punya!Sorry ya, aku ngga bisa dibayar pake uang sogokan kayak gitu. Mending nilaiku jelek karena ngga ngumpulin tugas kalo kaya gitu. Dan satu lagi, aku NGGAK AKAN PERNAH MAAFIN KAMU!pintu maafku udah ketutup, dan jangan hubungi aku lagi!!!
“Huaa..Refilla, padahal maksudku itu buat ngeringanin bebanmu. Hiks..aku ngga pingin kamu keluar biaya lagi dan harus ngantuk waktu pelajaran gara-gara-gara tidur kemaleman. Hiks..Tapi kenapa kamu balesnya gini Fil!Refillaaaa..Kemana kamu yang dulu??Huuaa..”gumam Yayak disela tangisnya. Memang, Refilla hanya anak seorang PNS biasa, sedangkan Yayak anak direktur pusat sebuah perusahaan TV ternama. Walaupun begitu, mereka tetap menghargai satu sama lain. Tapi sepertinya, tidak untuk sekarang…
       Tiga hari berlalu…Sejak hari itu, tidak ada komunikasi antara Yayak dan Refilla . Selain itu, Refilla juga langsung memutuskan pindah tempat duduk dengan Yayak. Refilla lebih memilih duduk dengan Orsy yang sombong, daripada dengan Yayak. Sedangkan Yayak duduk dengan Yudith, si ketua kelas yang bijak..
“Yak, aku mau tanya boleh?”Tanya Yudith sewaktu di kantin. Yudith tak berhasil membuyarkan lamunan Yayak yang tengah melihat Refilla makan bersama teman-temannya yang lain, tepat di meja seberang Yayak dan Yudith duduk. “Yak..!!”ujar Yudith agak keras, sambil mengguncangkan tubuh Yayak. “Oh..eh..iya Fill, eh..Maksudku iya Dith, apaan?Sory-sory tadi aku ngga konsen, ngantuk..Huaahh”Yayak pura-pura menguap untuk menghindarkan kecurigaan Yudith kepadanya. Namun, indera perasaan Yudith lebih peka rupanya, “Yak, sorry sebelumnya ya. Kamu kok belum baikan sama Refilla kenapa?Aku tahu kamu ngga betah kan musuhan sama dia?Coba minta maaf Yak”saran Yudith. Yayak meneteskan air mata, “Hiks…Dith, udah dari dua hari yang lalu aku minta maaf sama Refilla. Tapi dia ngga mau maafin aku. Entah berapa sms, sama kata maaf yang aku bilangin ke dia, tapi dia masih ngga mau maafin aku juga. Hiks..Aku juga pingin sahabatan kayak dulu lagi Dith, tapi Refilla belum mau maafin aku..Hiks”ujar Yayak tersedu-sedu. Yudith menjadi iba pada Yayak. Setahu Yudith, Yayak adalah anak ceria, dan ngga gampang cengeng, baru kali ini, dia liat, Yayak nangis. Kayaknya, Yayak beneran sungguh-sungguh minta maafnya, batin Yudith. “Hmm..coba minta maaf sekali lagi yuk. Nanti pulang sekolah aku bakal bilangin Orsy, suruh Refilla ke belakang sekolah. Nanti aku temenin kok. Semoga kali ini Refilla mau maafin kamu ya. Udah dong, Yayak kan temenku yang ceria, masa’ nangis kayak gini?Ketawa dong,Nih”bujuk Yudith sambil mengubah-ubah bentuk mukanya menjadi sangat aneh dan lucu. Yudith sampai tertawa sendiri. Akhirnya Yayak ikut tertawa juga. Di sisi lain, Refilla melihat keakraban Yudith dengan Yayak. Padahal selama ini, Yudith hanya berteman dengan laki-laki karena sifatnya yang tomboy dan tegas seperti laki-laki. Dalam hati Refilla jengkel karena dikiranya Yayak melupakannya dan berpaling ke Yudith.
       “Tunggu sebentar ya Yak, tadi aku udah bilang ke Orsy sama Rachel buat mbujuk Refilla ke sini kok. Nanti kamu jangan gugup ya. Kamu bilang sejujurnya Yak. Insyaallah Refilla maafin kamu kok. Nah itu mereka dateng, semoga sukses ya Yak”support Yudith. Refilla kaget karena ketemu Yayak di sini. Tapi Orsy dan Rachel terus mendorong-dorong Refilla sampe mereka berdua berhadap-hadapan satu sama lain. “Jadi..untuk apa kamu suruh aku dateng ke sini ha?”ucap Refilla dengan ketus. “Aa..aku..aa..aku mau minta maaf Fill”ujar Yayak gugup. “Aku udah bilang sama kamu berapa kali sih?Aku ngga bakal maafin kamu!Mustahil banget aku maafin kamu!”bentak Refilla sambil berkacak pinggang. Tiba-tiba Yayak berlutut dihadapan Refilla sambil berkata “Fill, aku sayang kamu Fill. Aku minta maaf karena perbuatanku kemarin memang keterlaluan banget Fill, tapi aku juga sebenernya ngga pingin hal itu terjadi Fill. Aku akan bertanggungjawab atas semua kesalahanku Fill, aku berani bilang ke Pak Tecta, kalo aku ngga usah dapet nilai, cukup kamu yang dapet nilai karena kamu yang kerja. Aku juga rela kalo aku ngga naik kelas asal kamu mau maafin aku Fill. Aku bener-bener minta maaf sekali lagi Fill. Aku pingin kita sahabatan lagi Fill. Aku mohon…Hiks..”kali ini Yayak malah hampir bersujud di kaki Refilla. Lama-kelamaan, Refilla menjadi iba. Tak pernah ia melihat sahabatnya itu begitu bersungguh-sungguh dengan perkataanya. Bahkan sampai berlutut seperti itu. Namun, rasa dendam masih menyelimuti hatinya. “Bangun..”ujarnya sambil membantu Yayak berdiri. “Walaupun kamu bersujud, sekalipun, aku tidak akan memaafkanmu. Titik!”bentak Refilla keras. Refilla langsung balik badan dan pergi meninggalkan Yayak. “DORR!!!AAA..”terdengar jeritan dari arah belakang Refilla. Tiba-tiba saja, ia melihat Yayak jatuh pingsan dengan bekas tembakan di punggungnya. Sesosok bayangan hitam melesat cepat didekat mereka..
       Yayak mencoba memperjelas pandangannya ke sekeliling. Ia mengedipkan matanya beberapa kali. Sepertinya aku di rumah sakit, batinnya setelah melihat keadaan ruangan itu. Disisi kirinya, kedua orang tuanya tampak tidur di sofa dengan selimut. Sedangkan disisi kirinya tampak seorang gadis berambut cokelat pekat tampak nyenyak tidur di kursi menungguinya sampai-sampai tertidur dikakinya. “Ref..reff…refilla”ucap Yayak lirih. Suaranya terhalang alat pernapasan yang membantunya. Tiba-tiba gadis itu bangun dan mengucek matanya. “Yayak, kamu sudah bangun?Alhamdulilah Ya Allah atas rahmatmu..Yak maafin aku ya, kamu begini karena aku, coba kemarin aku memaafkanmu, pasti jadinya ngga bakal kayak gini”isak Refilla. “Mem..mmemangnya app.aapa yang ter..terjadi?”Tanya Yayak.  “Pembunuh kemarin itu bukan mau membunuhmu Yak, mereka mengincarku karena pamanku dulu mantan anggota teroris yang melaporkan para teroris ke kantor polisi. Maaf ya Yak, seharusnya aku yang menderita, bukan kamu Yak.hiks..”ujar Refilla sesenggukan. “Refilla…ma..maukah kam..kamu..mem..ma..maaf..kan..ku?”ujar Yayak terbata-bata. “Tentu Yak, aku sudah memaafkanmu. Maafkan aku juga ya yang terlalu egois. Lebih baik aku kehilangan figura itu daripada kehilangan sahabat sepertimu Yak…Hiks..”Mereka berpelukan dan saling meneteskan air mata.
Beberapa waktu kemudian…
       Pagi ini Refilla dan Yayak tersenyum bangga. Gambar PKN mereka mendapat nilai paling tinggi, dan dipajang di dekat ruang guru. Figura yang pecah itu, digantikan dengan figura berbentuk mozaik yang tak kalah apiknya. Tersusun dari pecahan plastik dan kaca dari figura yang pecah dulu yang dikumpulkan Yayak waktu itu. Mereka menempelkan serpihan-serpihan plastik dan kaca dan menyusunnya sebagai hiasan figura. Walaupun Yayak masih harus rawat jalan untuk memulihkan kesehatannya, tapi hal itu tidak membuatnya menjadi masalah. Yayak dan Refilla bersahabat kembali seperti dulu. Malahan teman mereka tambah banyak. Yudith juga mulai belajar menjadi feminine seperti Orsy dan Rachel. Dan manisnya Yudith mampu membuat takluk laki-laki yang melihatnya(^_^). Semuanya berakhir bahagia berkat mozaik figura itu. Ingat ya, selalu ada hikmah dari setiap kejadian yang kita alami..

Komentar

Postingan Populer